PEKAN 5 SPAI : RAGAM PROBLEMATIKA KOMUNIKASI DI MEDIA SOSIAL DAN SOLUSI ALTERNATIF PEMECAHANNYA



Assalamu'alaikum Warrahmatullah wabarakatuh


🌸(Apa kabar?) كىف حا لك؟


😇 Semoga selalu dalam lindungan Allah ya ikhwafillah 😇


     Pada hari sabtu, 30 Oktober 2021 telah dilaksanakan Webinar Tutorial SPAI 2021. Webinar kali ini dilaksanakan dari pukul 08:00-selesai. Mengingat belum diperbolehkannya melaksanakan kegiatan secara offline, webinar kali ini dilaksanakan secara online melalui Zoom. Adapun tema yang diangkat adalah " Ragam Problematika Komunikasi di Media Sosial dan Solusi Alternatif Pemecahannya”. Acara webinar dibuka dengan Moderator Shinta Septiantina dari kelas 3A SIK dan pembacaan kalam Ilahi terlebih dahulu oleh saudara Aji Prasetto dari kelas 3A SIK.  Adapun webinar ini diikuti oleh Angkatan 2019 Jurusan PGSD dan SIK. 

          Terdapat dua pembicara dari perwakilan kelas. Pembicara pertama adalah Sirli Fitriani dari kelas 3B PGSD. Pembicara kedua adalah Fatimah Azzahroh dari kelas 3A PGSD. Dan dilanjut oleh pembicara ketiga oleh Bapak Dr. Saepul Anwar, SPd.I., M.Ag.. Ketiga pembicara membawakan materi yang sangat menarik mengenai Ragamu Problematika Komunikasi di Media Sosial dan Solusi Alternatif Pemecahannya. Hal ini membuat peserta begitu antusias dalam mengikuti jalannya webinar.

 



CONTOH POLA DALAM ISLAM MENCEGAH BERITA HOAX

(Sirli Fitriani – 3B PGSD)

1. Definisi Etika Komunikasi Persfektif Islam

      Secara Etimologi Etika berasal dari bahasa Yunani, ethos yang berarti watak kesusilaan atau adat (Achmad Charris Zubair,1980:13). Menurut KBBI Etika berarti ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). Menurut KUBI Etika diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral) (W.J.S Poerwadarminta, 1991: 278). Menurut Para Ahli Komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi ketrampilan dan sebagainya (Bernad Barelson dan Gary A.Sfeiner).

2. Bentuk dan Prinsip Komunikansi 

  • Komunikasi Verbal

 Sri Haryani dalam bukunya mengatakan adalah komunikasi dengan menggunakan simbul-simbul yang mempunyai makna yang berlaku umum dalam proses komunikasi. Simbul yang dapat digunakan yaitu suara tulisan atau gambar, serta komunikasi verbal berbentuk lisan dan tulisan.

Adapun prinsip-prinsip komunikasi verbal adalah :

-Tidak bertele-tele (QS. An-Nisa’: 9) 

-Menyesuaikan kapasitas (QS. An-Nisa’: 63)

-Bahasa yang baik, sopan dan santun (QS. Al-Isra’: 28)

-Perkataan yang lemah lembut (QS. Taha : 44)

-Kata-kata yang baik dan mulia (QS. Al-Isra’: 23)

-Penuh keterus terangan dan kejujuran (QS. An-Nisa’: 5)

  • Komunikasi Non Verbal

 Pendapat Bovee & Till yang dikutip Sri Haryani mengatakan komunikasi non verbal adalah kumpulan isyarat gerak tubuh, intonasi suara, sikap, dan sebagainya yang memungkinkan seseorang berkomunikasi tanpa menggunakan kata-kata. Kemudian prinsip-prinsip komunikasi verbal meliputi sidiq, amanah, istiqomah, iffah mujahadah syaja'ah, tawadhu, malu, sabar dan pemaaf.


3. Contoh Etika berbahasa dalam Islam 

- Dialog antara Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail : 

 Artinya: ...Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang- orang yang sabar" (QS Ash-Shaffaat: 102)

- Pembelaan Nabi Isa a.s terhadap ibunya :

 Artinya: Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar (QS:Maryam: 27)

 Artinya: dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka (QS:Maryam: 32)

- Dialog Ibrahim dan Raja Namrut :

 Artinya: Mereka bertanya: "Apakah kamu, yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami, hai Ibrahim? 63. Ibrahim menjawab: "Sebenarnya patung yang besar itulah yang melakukannya, maka tanyakanlah kepada berhala itu, jika mereka dapat berbicara" 65. kemudian kepala mereka jadi tertunduk (lalu berkata): "Sesungguhnya kamu (hai Ibrahim) telah mengetahui bahwa berhala-berhala itu tidak dapat berbicara "(Q.S Al-Anbiya’: 62, 63)


4. Solusi Islam dalam Mencegah Berita Hoax :

- Melakukan Tabayyun 

- Melakukan Tawaqquf 

- Melakukan Tajannub Al-Zhann 

- Melakukan Pencerahan kepada Umat Islam

- Menguatkan budaya Literasi (Iqro) 

- Melawan Hoax

5. Penerapan Pencegahan Berita Hoax dalam Pendidikan

Dalam pembelajaran guru harus mampu :

- Menyelipkan himbauan tentang bahaya berita hoax.

- Penanaman pendidikan karakter pada siswa harus diperkuat

Kesimpulan :

     Komunikasi mendapat perhatian sangat besar dalam agama Islam dan mengarahkannya agar setiap muslim memakai etika islami dalam berkomunikasi. Hal itu dapat dibuktikan dengan banyaknya ayat-ayat yang berkaitan dengan etika komunikasi, baik dalam Al-Quran maupun hadits. Islam sebagai wahyu yang diberikan oleh Allah mengaiarkan kepada umatnya agar mampu berkomunikasi dengan baik sesuai dengan akidah yang telah diajarkanya dengan pedoman Al-Qur'an sebagai sandaran. Sebab hanya manusialah satu- satunya makhluk yang oleh Allah diberikan karunia untuk mampu berbicara. Dengan kemampuan tersebut manusia mampu dan memungkinkan untuk dapat membangun suatu hubungan sosial dengan berkomunikasi.



RAGAM PROBLEMATIKA KOMUNIKASI DI MEDIA SOSIAL DAN SOLUSI ALTERNATIF PEMECAHANNYA

(Fatimah Azzahroh – 3A PGSD)


1. Menjadikan Media Sosial Sebagai Media Dakwah Digital

Konsep Dakwah

      Kata da'wah دعوة secara harfiyah bisa diterjemahkan menjadi: "seruan, ajakan, panggilan, undangan". (H. Masdar Helmy, 1970: 16). Pendapat Syekh Ali Makhfuz dalam kitabnya Hidayat al Mursyidin bahwa dakwah mendorong manusia agar memperbuat kebaikan dan menurut petunjuk, menyeru mereka berbuat kebajikan dan melarang mereka dari perbuatan munkar, agar mereka mendapat kebahagiaan di dunia dan akherat (Syekh Ali Makhfuz, 1970: 17).


Dalam Surat Ali 'Imran Ayat 104 :


وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ 

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru Kepada kebaikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, Merekalah orang-orang yang beruntung”.


Dari abdullah ibn Amr ibn Ash RA "Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sampaikannlah dariku walaupun hanya satu ayat" (HR Bukhari).


2. Metode Dakwah dalam QS. An-Nahl ayat 125 :

  • Bil Hikmah
  • Mau'idhatul Hasanah
  • Al Mujaadalah


3. Etika dan Adab dalam bermedia Sosial :

  • Menyampaikan informasi dengan benar
  • Meneliti fakta
  • Menghindari prasangka su'udzon atau buruk sangka, gibah, fitnah, dan tajassus
  • Menghindari namimah atau mengadu domba
  • Menghindari sukhriyah
  • Bijak dalam bermedia sosial

      Media sosial adalah sebuah media daring. Yang digunakan satu sama lain, yang para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berinteraksi, dan berbagi.


3. Beberapa alasan media sosial menjadi media efektif dalam menggemakan dakwah 

  • Universal
  • Mengemas informasi dengan Menarik
  • Informasi dapat dengan mudah dibagikan


5. Implementasi Dakwah dalam proses Pembelajaran di Sekolah Dasar

  • Tujuan Pendidikan Nasional UU No.20 tahun 2003 Kemediknas:

 “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”


  • KI 1 (Spiritual), KI 2 (Sosial), KI4 (Keterampilan)

 Seperti mengajak berdoa sebelum pembelajaran dimulai, mengajak bergaul dengan baik kepada sesama teman dan terampil serta kreatif dalam pembelajaran. 



Dosen Tamu : 

Dr. Saepul Anwar, SPd.I., M.Ag.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ جَاۤءَكُمْ فَاسِقٌۢ بِنَبَاٍ فَتَبَيَّنُوْٓا اَنْ تُصِيْبُوْا قَوْمًاۢ بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوْا عَلٰى مَا فَعَلْتُمْ نٰدِمِيْنَ

Artinya : 

 “Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu”. (QS. Al-Hujurat/49:6)

 Silaturahmi adalah kebutuhan dasar manusia karena sebagai manusia tidak bisa lepas dari interaksi antar sesama manusia. Namun dalam bermedia sosial tentunya memiliki problematika yang ada, seperti :

  • Rendahnya literasi
  • Copy paste
  • Hoax
  • Desosialisasi, 
  • Bahasa 
  • Konten dan konteks Penulisan
  • Penulisan
  • Waktu respon


 Sebagai masyakarat yang bijak kita diwajibkan melakukan etika yang benar dalam berkomunikasi di media sosial, diantaranya yaitu :

  • Bahasa dalam berkomunikasi 
  • Hindari penyebaran SARA, Pornografi dan Aksi kekerasan
  • Kroscek kebenaran berita
  • Menghargai hasil karya orang lain
  • Jangan terlalu mengumbar informasi pribadi
  • Selalu memperhatikan penggunaan kalimat 
  • Berhati-hati saat menggunakan huruf
  • Memberikan respon dengan segera 
  • Pemilihan simbol atau ikon yang tepat
  • Memberikan informasi yang memiliki referensi yang jelas



 Tutorial SPAI..

#Berpikir Cerdas

#Bekerja Ikhlas

#Selalu Istiqomah 

#Allahu akbar


Wassalamu'alaikum Warahmatullahi wabarakatuh.. 

Komentar

Postingan Populer