Gunting penjaga janin? Bolehkah?
PENGGUNAAN GUNTING UNTUK MENJAGA JANIN
MENURUT PERSPEKTIF ISLAM
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarrakatuh….
Apa kabar ikhwah fillah semoga dalam keadaan sehat wal’afiat, wah gak kerasa tutorial Spai 2020 memasuki pekan ke tiga aja yaa ikhwah fillah..
Acara tutorial SPAI 2020 pada pekan ketiga ini bertemakan "Sosial Budaya" dengan pembahasan materi mengenai " Budaya Penggunaan Gunting untuk Menjaga Janin Menurut Perspektif Islam", acara ini dilaksanakan pada tanggal 13 maret 2020, yang diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh saudari Titi Inayatun Najah dan di buka oleh tim penyelenggra perwakilan kelas Etno 2, kemudian di lanjutan dengan penyampaian materi dari kelas penyaji yaitu kelas PGPAUD B, dan tim pembanding dari kelas PGPAUD A. Dalam pembahasan materi ini Dihadiri juga oleh Ustads Ust. Ahmad Chumaini S.Pd.I sebagai pemateri.
Dapat disimpulkam bahwa
kepercayaan tersebut menurut
perspektif Syari‟at Islam, ini masuk
ke dalam permasalahan syirik.
Karena telah meyakini suatu benda
bisa mendatangkan manfaat atau
madharat dalam hal apa-apa yang
hanya bisa dilakukan oleh Allah
SWT. Tetapi, jika alasannya untuk
melestarikan apa yang telah
diajarkan para pendahulu kita, maka sebagai umat muslim, tolak ukur
atau pedoman yang harus dipakai
adalah kitab Al-Qur‟an dan Sunnah
Rasulullah. Artinya, bila sesuatu itu
dibenarkan oleh keduanya, maka kita
ikuti.
Alhamdulillah acara spai berjalan dengan lancar, dan di tutup dengan pembacaan doa yang di bawakan oleh perwakilan dari tim penyelenggara.
Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarrakatuh…
MENURUT PERSPEKTIF ISLAM
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarrakatuh….
Apa kabar ikhwah fillah semoga dalam keadaan sehat wal’afiat, wah gak kerasa tutorial Spai 2020 memasuki pekan ke tiga aja yaa ikhwah fillah..
Dapat disimpulkam bahwa
kepercayaan tersebut menurut
perspektif Syari‟at Islam, ini masuk
ke dalam permasalahan syirik.
Karena telah meyakini suatu benda
bisa mendatangkan manfaat atau
madharat dalam hal apa-apa yang
hanya bisa dilakukan oleh Allah
SWT. Tetapi, jika alasannya untuk
melestarikan apa yang telah
diajarkan para pendahulu kita, maka sebagai umat muslim, tolak ukur
atau pedoman yang harus dipakai
adalah kitab Al-Qur‟an dan Sunnah
Rasulullah. Artinya, bila sesuatu itu
dibenarkan oleh keduanya, maka kita
ikuti.
Alhamdulillah acara spai berjalan dengan lancar, dan di tutup dengan pembacaan doa yang di bawakan oleh perwakilan dari tim penyelenggara.
Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarrakatuh…
Komentar
Posting Komentar